Secara
umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besarhaluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.Dihubungkan
dengan belajar mengajar strategi dapat diartikan pola-pola umumkegiatan guru dan anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untukmencapai
tujuan yang telah digariskan. Dengan demikian strategi pada intinyaadalah langkah-langkah terencana yang
bermakna luas dan mendalam yangdihasilkan
dari sebuah proses pemikiran dan perenungan yang mendalamberdsarkan pada teori dan pengalaman
tertentu. (Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi
Pembelajaran (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009), h.
206)
Pendidik dalam menyajikan pelajaran harusmemperhatikan kondisi siswa, kemudian
strategi apa yang harus diterapkan, sertadapat
membangkitkan minat siswa. Azyumardi Azra menyatakan sebagaimanayang dikutip oleh Abuddin Nata, bahwa
pendidikan yang berjalan lebih daripadasekedar
pengajaran, bukan hanya merupakan sebagai transfer ilmu belaka,transformasi nilai dan pembentukan
kepribadian dengan segala aspek yangdicakupnya.
Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada pembentukanpara spesialis, karena itu perhatian dan
minatnya lebih bersifat tekhnis.
(Abuddin Nata, Kapita
Selekta Pendidikan Islam
(Bandung: Angkasa, 2003), h. 57)
Sedangkan
dalam instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013, aspek yang diamati dalam penerapan strategi
pembelajaran yang mendidik adalah (1) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai. (2) memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. (3) melaksanakan pembelajaran secara
runtut. (4) menguasai kelas. (5) melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual. (6) melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (nurturant effect). (7) melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar